Kamis, 26 Mei 2011
Mengapa Cincin Kawin Disematkan di Jari Manis?
Jari manis manusia identik dengan cincin perkawinan. Banyak yang bertanya, kenapa cincin perkawinan harus disematkan di jari manis, tidak di jari lain?
Ada mitos yang menyebutkan bahwa ibu jari mewakili orangtua, jari telunjuk mewakili saudara-saudara (adik-kakak), jari kelingking tentang anak-anak, dan jari manis mewakili pasangan hidup.
Setiap orang pasti memimpikan bila menjadikan pernikahan sebagai suatu peristiwa sakral yang pertama dan terakhir, serta mendapatkan pasangan hidup yang setia dan selalu ada di samping, baik dalam masa suka maupun duka. Karena itulah, meski sulit dibuktikan secara logis, jari manis kita sebagai “pelabuhan” cincin pernikahan terasa sulit dipisahkan bila telah disatukan.
Untuk membuktikannya, tidak ada salahnya Anda mencoba gerakan di bawah ini:
1. Pertama, tunjukkan telapak tangan Anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar).
2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.
3. Lalu cobalah buka ibu jari Anda. Ibu jari yang mewakili orang tua bisa dibuka karena kita akan membentuk suatu keluarga baru. Hal ini berarti kita akan membentuk kehidupan baru yang terpisah dari orangtua.
5. Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda. Jari telunjuk mewakili kakak dan adik Anda. Jari itu bisa terbuka karena mereka mereka akan memiliki keluarga dan kehidupan sendiri yang terpisah dengan Anda.
6. Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking. Jari yang mewakili anak-anak Anda ini juga dibuka. Cepat atau lambat anak-anak juga akan membentuk keluarga dan kehidupan baru yang terpisah dengan Anda.
7. Selanjutnya, tutup jari kelingking Anda. Coba buka jari manis Anda tempat di mana kita menaruh cincin perkawinan. Anda akan akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Jari manis ini mewakili suami dan istri. Artinya, selama hidup Anda dan pasangan akan terus bersama satu sama lain dalam menjalani kehidupan.
Itulah alasan cincin kawin disematkan di jari manis. Sehingga Anda dan pasangan akan terus bersama dan tak bisa terpisahkan dalam menjalani kehidupan.
9 Tanda Penyakit dari Tampilan Kuku
APAKAH kuku Anda termasuk dalam kategori cantik karena pulasan kutek. Sesekali biarkan tetap natural dan intip kondisi kesehatan Anda dari cantiknya kuku yang alami.
1. Kuku pucat
Kuku berwarna pucat atau cenderung berwarna putih kadang-kadang terkait dengan penuaan. Tetatpi ada 4 penyakit serius yang mungkin saja ditandai dengan kuku berwarna pucar ini misalnya anemia, gagal jantung, pengidap penyakit hati atau juga gizi yang buruk.
2. Kuku putih
Jika kuku berwarna putih dengan ujung atas berwarna gelap mengindikasikan adanya masalah pada hati seperti hepatitis.
3. Kuku kuning
Salah satu penyebab paling umum kuku berwarna kuning adalah infeksi jamur. Semakin memburuknya infeksi bisa membuat kuku tidak tumbuh dengan sehat, menebal dan rapuh. Kuku kuning juga menunjukan kondisi yang lebih serius seperti penyakit tiroid parah, paru-paru, diabetes atau psoriasis.
4. Kuku kebiruan
Kuku dengan warna kebiruan menandakan tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Ini mengindikasikan adanya infeksi di paru-paru seperti pneumonia. Jika hanya sedikit kebiruan di ujung bawah kuku bisa juga menandakan diabetes.
5. Kuku kasar
Jika permukaan kuku berkerut dan berbunyi jika diadu ini merupakan tanda awal dari psoriasis atau inflamasi arthritis. Perubahan warna kuku dapat terlihat merah kecokelatan.
6. Kuku retak
Kuku terlihat kering, rapuh dan sering retak telah lama dikaitkan dengan penyakit tiroid. Jika memberlah dan berwarna kuning ada kemungkinan ini karena infeksi jamur.
7. Kuku bengkak dan terlipat
Jika kulit di sekitar kuku terlihat merah dan bengkak, ini dikenal sebagai peradangan yang menunjukan adanya penyakit lupus dan gangguan jaringan ikat.
8. Garis hitam
Periksakan segera jika ada garis hitam di kuku Anda. Ini terkait dengan gejala melanoma atau yang dikenal dengan kanker kulit dari jenis yang paling berbahaya.
9. Menggigit kuku
Menggigit kuku mungkin buat Anda hanyalah sebuah kebiasaan, padahal ini sangat mungkin menandakan kecemasan yang berlebihan dan membutuhkan pengobatan karena menderita gangguan obsesif-kompulsif. Jadi, jika Anda tidak bisa berhenti, ada baiknya berdiskusi dengan dokter Anda. (WebMd/Eno)
Penulis : Retno Hemawati
www.mediaindonesia.com
Sabtu, 14 Mei 2011
EDC, EDT, EDP Parfume, Apa bedanya??
EDC, EDT, EDP, Parfum
• Eau de Cologne (EDC)
Ini merupakan jenis wewangian paling ringan. Itu karena kadar alkoholnya paling tinggi dan hanya terdapat sekitar 5 persen campuran essence. Tidak heran kalau wanginya pun cepat menguap. Namun, meski tergolong ringan, cologne tetap banyak dipilih karena terkenal memiliki aroma yang dapat menyegarkan tubuh hingga 2-3 jam. Cocok digunakan sehabis mandi seperti body spray dan body splash.
• Eau de Toilette (EDT)
Wewangian ini satu tingkat lebih tinggi di atas cologne. Kadar alkoholnya juga tinggi, walaupun tidak setinggi cologne, sementara kadar essence-nya hanya berkisar 12 persen. Bila ingin mencari kesegaran yang bisa bertahan cukup lama, jenis wewangian ini merupakan pilihan yang paling ideal, karena aromanya ringan, tidak terlalu tajam serta awet hingga 3-4 jam, cocok untuk segala suasana.
• Eau de Perfume (EDP)
Wanginya cukup tahan lama hingga 4-6 jam. Jenis wewangian yang satu ini memiliki kadar alkohol sedikit sementara kadar essence-nya berkisar 15 hingga 22 persen. Oleh sebab itu, aroma wanginya cukup kuat dan tahan lama sehingga lebih sesuai digunakan di malam hari, terutama untuk menghadiri acara formal.
• Perfume
Dari semua jenis wewangian, ini dia yang paling awet dan bisa bertahan hingga 6-12 jam. Kadar aromanya mencapai 22 persen dan asli tanpa campuran alkohol. Tidak perlu terlalu banyak memakai jenis wewangian ini karena wanginya sudah bisa tercium dari jarak yang cukup jauh.
Langganan:
Postingan (Atom)