Overweight
dan Obesitas adalah suatu kondisi kronik yang sangat erat hubungannya
dengan peningkatan resiko sejumlah penyakit Degeneratif. Penyakit
Degeneratif adalah suatu kondisi penyakit yang muncul akibat proses
kemunduran fungsi sel-sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih
buruk dan berlangsung secara kronis. Penyakit yang termasuk dalam
kelompok ini adalah Diabetes Melitus Type II, Stroke, Hipertensi,
Penyakit Kardiovaskular, Dislipidemia, dsb. Penyakit Degeneratif yang
paling sering menyertai Obesitas adalah Diabetes melitus Type II,
Hipertensi dan Hiperkolesterolemia (Dislipidemia). Sebuah data dari
NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey, US) tahun 1994
memperlihatkan bahwa dua per tiga pasien Overweight dan Obesitas dewasa
mengidap paling sedikit satu dari penyakit kronis tersebut dan sebanyak
27 % dari mereka mengidap dua atau lebih penyakit.
Overweight
dan Obesitas saat ini sudah menjadi suatu masalah global yang serius.
Data yang dikumpulkan dari seluruh dunia memperlihatkan bahwa terjadi
peningkatan prevalensi Overweight dan Obesitas pada 10 sampai 15 tahun
terakhir dengan angka kejadian terbanyak di Amerika. Saat ini
diperkirakan sebanyak lebih dari 100 juta penduduk di seluruh dunia
menderita Obesitas, dan angka ini masih akan terus meningkat.
Diperkirakan apabila keadaan ini terus berlanjut maka pada tahun 2230
sebanyak 100 % penduduk Amerika Serikat akan menjadi Obese. Bagaimana
dengan kondisi di Indonesia ? Menurut data yang diperoleh dari
Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes tahun 1997, sebanyak 12,8 % pria
dewasa mengalami Overweight dan sebanyak 2,5 % mengalami Obesitas.
Sedangkan pada wanita angka ini menjadi lebih besar lagi yaitu 20 % dan
5,9 %.
Perkiraan prevalensi overweight dan obesitas di Indonesia (Dit BGM DepKes, 1997)
Dari
perkiraan 210 juta penduduk Indonesia thn 2000 jumlah penduduk yang
overweight diperkirakan mencapai 76.7 juta (17.5%) dan pasien obesitas
berjumlah lebih dari 9.8 juta (4.7%). Berdasarkan data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Overweight dan Obesitas di Indonesia telah menjadi
masalah besar yang memerlukan penanganan secara serius.
Indeks Massa Tubuh (IMT) Sebagai Alat Ukur Overweight & Obesitas
Overweight dan Obesitas merupakan suatu akumulasi lemak berlebih di
dalam tubuh yang dapat mengganggu kesehatan secara keseluruhan.
Overweight dan Obesitas terjadi disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan
antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Metoda paling
praktis dan sederhana dalam menentukan tingkat Overweight dan Obesitas
pada seseorang adalah Indeks Massa Tubuh (IMT)/Body Mass Index. IMT
diperoleh dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari
tinggi badan (meter). Nilai IMT yang didapat tidak dipengaruhi oleh umur
dan jenis kelamin.
Klasifikasi
IMT menurut World Health Organization (WHO) tahun 1998 mendefinisikan
Overweight apabila diperoleh IMT ≥ 25 dan Obesitas apabila IMT ≥ 30. IMT
ini bermanfaat dalam menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena
resiko penyakit-penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya.
Resiko Penyakit Degeneratif pada Overweight & Obesitas
Meningkatnya
angka Overweight dan Obesitas secara global di seluruh dunia saat ini
dianggap sebagai akibat dari beberapa faktor, antara lain peningkatan
dalam konsumsi makanan padat energi tinggi lemak dan gula namun rendah
dalam kandungan vitamin, mineral dan mikronutrien lain. Selain itu juga
diakibatkan adanya suatu trend penurunan aktivitas fisik yang disebabkan
oleh gaya hidup (sedentary), pekerjaan, perubahan model
transportasi dan peningkatan urbanisasi. Overweight dan Obesitas yang
dibiarkan memiliki dampak kesehatan yang cukup serius. Resiko menderita
penyakit degeneratif akan meningkat secara progresif seiring dengan
peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT yang meningkat merupakan
faktor resiko utama penyakit-penyakit kronis seperti Kardiovaskular
(penyakit Jantung dan Stroke), Diabetes (yang saat ini sudah menjadi
epidemi global), gangguan otot dan tulang (paling sering adalah
Osteoarthritis) dan beberapa penyakit keganasan. Pada anak, angka
Obesitas juga semakin meningkat dari tahun ke tahun baik di negara maju
maupun di negara sedang berkembang. Disamping itu Obesitas pada anak
beresiko tinggi menjadi Obesitas pada usia dewasa dan berpotensi
menimbulkan penyakit Degeneratif di kemudian hari.
Beberapa studi epidemiologis yang telah dilakukan mengemukakan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara angka kejadian mortalitas
(kematian) dan Obesitas. Diketahui terdapat peningkatan angka kematian
yang dimulai pada IMT diatas 25 dan semakin jelas pada individu dengan
IMT diatas atau sama dengan 30. Angka mortalitas pada individu dengan
IMT diatas 30 penyebabnya bervariasi namun yang terbanyak adalah angka
mortalitas yang disebabkan oleh penyakit Kardiovaskular. Penelitian yang
dilakukan oleh Framingham Heart Study di Amerika menemukan adanya
korelasi antara tekanan darah dan obesitas. Disebutkan pada studi
tersebut bahwa pada individu dewasa muda dengan obesitas akan mengalami
peningkatan tekanan darah sebanyak 10 kali lebih besar daripada individu
dengan berat badan normal.
Strategi Pencegahan Overweight dan Obesitas
Overweight dan Obesitas merupakan suatu kondisi dengan penyebab multi
faktor, oleh karena itu penanganan yang tepat hendaknya mempertimbangkan
pendekatan secara multi disiplin. Pencegahan Overweight dan Obesitas
terdiri dari tiga tahapan yaitu Pencegahan primer, sekunder dan tertier.
Pencegahan Primer adalah dengan pendekatan komunitas untuk
mempromosikan cara hidup sehat. Usaha pencegahan dimulai dari lingkungan
keluarga, sekolah, tempat kerja dan pusat kesehatan masyarakat.
Pencegahan sekunder bertujuan untuk menurunkan prevalensi Obesitas
sedangkan pencegahan tertier bertujuan untuk mengurangi Obesitas dan
komplikasi penyakit yang ditimbulkannya.
Pada dasarnya prinsip dari pencegahan dan penatalaksanaan Overweight
dan Obesitas adalah mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluaran
energi, dengan cara pengaturan pola makan, peningkatan aktivitas fisik,
modifikasi gaya hidup serta dukungan secara mental dan sosial.
1. Pengaturan nutrisi dan pola makan
Tujuan
utama pengaturan nutrisi pada individu dengan overweight dan obesitas
tidak hanya sekedar menurunkan berat badan, namun juga mempertahankan
berat badan agar tetap stabil dan mencegah peningkatan kembali berat
badan yang telah didapat. Konsumsilah sedikit lemak (30 % dari jumlah
keseluruhan kalori yang dikonsumsi). Kurangi konsumsi makanan tinggi
karbohidrat dan lemak, perbanyak konsumsi serat. Upayakan tetap memilih
makanan dan minuman secara berhati-hati agar tetap dapat mengontrol
kalori, lemak, gula dan garam yang dikonsumsi. Konsumsi
makanan yang dilakukan harus tetap dapat memenuhi kecukupan gizi. Ini
berarti vitamin dan mineral harus terdapat dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan.
2. Perbanyak aktivitas fisik
Olahraga
dan aktivitas fisik memberi manfaat yang sangat besar dalam
penatalaksanaan overweight dan obesitas. Olahraga akan memberikan
serangkaian perubahan baik fisik maupun psikologis yang sangat
bermanfaat dalam mengendalikan berat badan. Contoh yang paling jelas
adalah sebagai berikut, jika kita melakukan aktivitas lari selama 1 jam
penuh kegiatan ini akan membakar 600 kalori setara dengan kalori yang
dihasilkan jika kita mengkonsumsi satu buah hamburger fast food.
Olahraga yang dilakukan secara konsisten dan teratur tidak hanya dapat
membakar kalori, namun juga mengurangi lemak, meningkatkan massa otot
tubuh, dan memberi manfaat yang cukup baik secara psikologis.
3. Modifikasi pola hidup dan perilaku
Perubahan
pola hidup dan perilaku diperlukan untuk mengatur atau memodifikasi
pola makan dan aktifitas fisik pada individu dengan overweight dan
obese. Dengan demikian diharapkan upaya ini dapat mengatasi
hambatan-hambatan terhadap kepatuhan individu pada pola makan sehat dan
olahraga. Strategi yang dapat dilakukan adalah pengawasan sendiri
terhadap berat badan, asupan makanan dan aktivitas fisik; mengontrol
keinginan untuk makan (motivasi keluarga dan lingkungan seringkali
diperlukan dalam hal ini); mengubah perilaku makan dengan mengontrol
porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi; dan dukungan sosial dari
keluarga dan lingkungan.
Oleh : dr. Ruri Diah Pamela ( http://www.suyotohospital.com )
Anda ingin menurunkan berat badan dengan cepat tapi aman dan tak menyiksa ??
Kami tahu solusinya.
Contac kami di : enniliz@yahoo.com
|
Selasa, 14 Agustus 2012
Obesitas atau Kegemukan dan Resikonya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar