Join VSI yuuukk, Bisnis Murah dan Mudah

Indo Vpay

Kamis, 09 Februari 2012

Arti tangis Bayi




Tangisan bayi membuat kita sedih. Memang itulah tujuannya, agar kita melakukan sesuatu untuk membantunya. Bayi menangis karena dia tidak dapat berbicara. Sebagai manusia dia memiliki kebutuhan dan keinginan, namun dia tidak dapat mengekspresikannya. Menangis adalah cara bayi berkomunikasi kepada kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya dan dia memerlukan bantuan. Itu adalah caranya berkata, “tolonglah aku. Ada yang tidak beres di sini.”

Tangisan bayi membuat kita sedih. Memang itulah tujuannya, agar kita melakukan sesuatu untuk membantunya. Bayi menangis karena dia tidak dapat berbicara. Sebagai manusia dia memiliki kebutuhan dan keinginan, namun dia tidak dapat mengekspresikannya. Menangis adalah cara bayi berkomunikasi kepada kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya dan dia memerlukan bantuan. Itu adalah caranya berkata, “tolonglah aku. Ada yang tidak beres di sini.”
Bayi sangat sering menangis di minggu-minggu awal setelah kelahirannya. Setelah itu dia semakin jarang menangis karena sudah dapat berbuat sesuatu untuk dirinya dan mengekspresikan keinginannya dengan cara lain.
Apa saja yang membuat bayi menangis?
1. Kesakitan

Tangisan bayi yang kesakitan berbeda dengan tangisan lain. Tangisannya mendadak dan melengking, seperti ketika anak yang lebih besar menangis karena terluka. Tangisan biasanya berlangsung cukup lama diikuti dengan jeda di mana bayi Anda berhenti untuk bernafas. Dia kemudian mengambil nafas dan menangis lagi untuk waktu lama. Cepatlah bertindak untuk menghilangkan penyebab rasa sakitnya.
2. Lapar

Rasa lapar adalah penyebab utama bayi menangis. Bayi baru lahir cepat merasa lapar sehingga sering sekali minta disusui. Bila tiga atau empat jam telah berlalu sejak terakhir kali dia menyusui dan dia menangis, kemungkinan karena merasa lapar. Pemberian susu akan menghentikan tangisnya. Kadangkala bayi juga ingin menyusu meskipun tidak lapar, hanya untuk mendapatkan rasa aman.
Bila bayi menangis keras dan sulit ditenangkan sehingga tidak dapat disusui, tenangkanlah dulu dengan menyenandungkan lagu dan menimang-nimangnya sampai menjadi tenang. Lalu cobalah memberikan susu. Dia biasanya akan menyusu dengan lahap. Tangisan kerasnya disebabkan oleh rasa lapar yang sangat.
3. Kelelahan/Mengantuk
Kadangkala, kelelahan membuat bayi menangis dan menjadi rewel. Dia akan terus menangis meskipun pun Anda gendong.  Tanda-tanda bayi yang kelelahan adalah penurunan aktivitas, kehilangan minat pada orang dan mainan, menggosok mata, terlihat sayu matanya, dan sering menguap. Jika Anda melihat salah satu tanda itu pada bayi Anda yang menangis, dia hanya perlu tidur. Waktunya untuk tidur!
Tenangkanlah bayi Anda. Senandungkan lagu dan tepuk-tepuk pantatnya dengan pelan dan berirama. Biasanya bayi akan tertidur dalam beberapa menit.
4. Tidak nyaman

Jika bayi tidak nyaman, misalnya karena terlalu basah, kepanasan, kedinginan, atau tertekan, dia biasanya akan menangis sambil menggeliatkan badannya, seperti berusaha menjauhkan sumber ketidaknyamanannya. Cobalah untuk mencari sumber ketidaknyamanannya dan menyingkirkannya.
5. Overstimulasi

Bayi Anda dapat menangis sambil menutup mata atau memalingkan kepala bila mendengar suara yang terlalu keras atau merasa terganggu oleh banyaknya orang yang berusaha mendapatkan perhatiannya. Bawalah dia ke kamarnya dan tenangkan dengan menimang-nimang sampai menjadi tenang atau tertidur.
6. Penyakit

Ketika bayi Anda sakit, dia mungkin menangis dengan erangan yang lemah. Itu adalah caranya berkata, “Aku merasa sedih.” Jika bayi Anda terlihat sakit, ukurlah suhu badannya dan konsultasikan dengan dokter keluarga Anda. Anda terutama harus segera memeriksakannya bila dia menolak minum susu, mengalami masalah pernafasan, demam, muntah (gumoh), perut kembung, kejang dan gejala lainnya.
7. Kesepian
Selain makan dan tidur, bayi juga memerlukan perhatian dan belaian kasih sayang. Bayi seringkali menangis hanya untuk mendapatkan kehangatan pelukan Anda. Berbeda dengan makan dan tidur, yang merupakan kebutuhan fisik dan dampaknya langsung terasa bila bayi tidak mendapatkannya, kebutuhan emosional tidak berdampak langsung. Kekurangan perhatian dan kasih sayang baru akan berdampak dalam jangka panjang. Bila seorang bayi sering dibiarkan terus berteriak dan menangis tanpa ada yang memerhatikan, dia akan berkesimpulan bahwa tidak seorang pun peduli dengannya. Pada akhirnya, dia akan menumbuhkan apatisme untuk meminta pertolongan, yang berdampak buruk bagi hubungannya dengan orang lain. Bila orang tua kadang menanggapi dan kadang tidak, dia akan menyimpulkan bahwa dunia penuh ketidakpastian dan tidak aman baginya. Hal ini juga akan membuatnya sulit mengembangkan kepribadian yang sehat.
Anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dapat menjadi tertutup (introvert) dan menarik diri dari pergaulan.
Perlakuan Anda terhadapnya akan membekas dan menjadi contoh baginya dalam memperlakukan orang lain. Karena itu, jangan biarkan bila bayi Anda menangis, meskipun tampaknya “hanya” sekedar ingin mendapat perhatian.
8. Frustrasi

Bayi Anda baru belajar mengontrol tangan, lengan, dan kaki. Dia mungkin berusaha untuk memasukkan jari-jarinya ke mulutnya atau untuk meraih mainan yang sangat menarik, tapi tubuhnya tidak bisa diajak bekerja sama. Dia menangis karena frustrasi tidak dapat melakukan apa yang dia ingin lakukan. Dia hanya membutuhkan sedikit bantuan Anda untuk melakukannya.
9. Khawatir/Takut

Bayi Anda mungkin menangis ketika digendong seseorang yang belum pernah dilihatnya. Dia merasa khawatir atau takut dan mencoba memberitahu Anda dengan menangis. Bayi Anda membutuhkan waktu untuk mengenal orang itu agar tidak lagi takut padanya.
10. Bosan

Bayi Anda yang telah duduk di kursinya selama 15 menit saat Anda asyik berbicara dengan teman Anda mungkin merasa bosan. Dia perlu sesuatu yang baru untuk dilihat atau disentuh dan mengungkapkannya dengan menangis. Memberinya mainan atau mengganti posisi du

Mungkinkah hamil, meskipun tetap menstruasi???

Banyak wanita yang mengira masih mendapatkan menstruasi meskipun sudah hamil menurut tes kehamilan. Mungkinkah hal itu terjadi? Jawabannya adalah tidak mungkin. Bahkan, salah satu tanda kehamilan adalah tidak mendapatkan menstruasi. Kehamilan dan menstruasi tidak mungkin terjadi pada saat yang sama. Hormon-hormon yang aktif selama kehamilan mencegah ovulasi. Tidak ada menstruasi tanpa ovulasi. Jika Anda mendapatkan menstruasi padahal Anda sedang hamil, maka berarti terjadi peluruhan lapisan dinding rahim. Lapisan tersebut diperlukan untuk memelihara janin Anda. Jadi, tidak mungkin kehamilan dipertahankan jika mendapatkan menstruasi. Oleh karena itu, bercak atau perdarahan yang Anda alami disebabkan oleh sesuatu yang lain, bukan menstruasi.
Perdarahan vagina pada awal kehamilan adalah hal yang umum. Sekitar 25-30% wanita hamil mengalami perdarahan pada awal kehamilan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Implantasi embrio

Pada sekitar 2-5 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi (embrio) akan berusaha mengimplantasi (melekatkan diri) ke dinding rahim. Selama proses ini, perdarahan bisa terjadi. Ini adalah kondisi normal dan bukan merupakan tanda ada masalah kehamilan. Sekitar sepertiga dari wanita hamil mengalaminya.
Perdarahan implantasi biasanya ringan dengan warna merah muda atau kecoklatan dan hanya berlangsung beberapa hari sampai implantasi sukses pada hari ke 5-10 setelah pembuahan.

2. Kehamilan ektopik

Perdarahan karena kehamilan ektopik adalah jenis yang berbahaya. Kehamilan ektopik terjadi ketika telur yang telah dibuahi berimplantasi di luar rahim, paling sering di tuba falopi. Saat embrio tumbuh, tuba falopi dapat pecah sehingga menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa. Gejala yang terjadi beragam dan termasuk nyeri dan perdarahan. Sebagian besar kehamilan ektopik menyebabkan nyeri perdarahan sebelum minggu kesepuluh kehamilan. Janin tidak akan berkembang dan mati karena kekurangan pasokan nutrisi.

3. Keguguran

Keguguran pada kebanyakan kasus dimulai dengan perdarahan ringan. Jika proses keguguran berlanjut, kehilangan darah bertambah parah dan disertai nyeri kram di bawah perut yang sakitnya melebihi nyeri menstruasi. Hal itu karena otot rahim berkontraksi untuk melepaskan embrio dan jaringan rahim. Perdarahan mungkin terlihat disertai gumpalan atau massa jaringan. Kebanyakan keguguran tidak dapat dicegah dan umumnya tidak disebabkan oleh hal-hal yang Anda lakukan, seperti mengangkat berat, berhubungan seks, atau stres emosional.
Kebanyakan wanita hamil yang mengalami perdarahan ringan dapat meneruskan kehamilan dengan selamat. Sekitar setengah dari mereka yang mengalami perdarahan ringan kemudian menjadi lebih berat dan berakhir dengan keguguran. Sayangnya tidak ada cara untuk memprediksi apakah perdarahan ringan pada akhirnya akan berkembang lebih berat dan mengakibatkan keguguran.

4. Pil KB

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mendapatkan pil KB saat hamil mungkin mengalami perdarahan intermiten. Pil KB meningkatkan risiko mengembangkan bekuan darah sekitar 3-4 kali lipat. Kebanyakan pil KB mengandung estrogen dan progestin (progesteron sintetis). Estrogen dan progesteron adalah hormon yang mempertahankan kehamilan dan, jika diberikan dalam bentuk pil KB, meniru kehamilan untuk mencegahnya. Estrogen pada pil KB meningkatkan faktor pembekuan dan dianggap bertanggung jawab atas peningkatan risiko bekuan darah selama kehamilan. Perdarahan karena sebab ini harus dilaporkan kepada dokter Anda agar dapat dievaluasi.

5. Sebab lain

Selain itu, perdarahan juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain seperti, trauma atau robekan pada dinding vagina, infeksi, Pap smear, pemeriksaan vagina, atau hubungan seks. Pada awal kehamilan, leher rahim Anda berubah untuk mengakomodasi bayi Anda yang baru. Tubuh Anda akan memberikan peningkatan aliran darah ke leher rahim Anda. Serviks menjadi lebih mudah meradang oleh hubungan seks, pemeriksaan panggul, dan trauma lainnya.

Tips untuk Anda

Jika Anda mengalami perdarahan selama kehamilan, bicarakan dengan dokter atau bidan Anda, bahkan jika perdarahannya telah berhenti. Jika perdarahan ringan Anda terus berkembang menjadi berat, disertai kram yang menyakitkan, sakit punggung atau sakit menusuk, Anda perlu segera mencari bantuan medis. Kondisi tersebut adalah kedaruratan yang perlu ditangani segera.

Perut Kembung

Perut kembung (flatulen) bukan penyakit tapi gejala. Jika terlalu banyak udara di dalam usus maka perut menjadi kembung. Sedikit udara dalam usus adalah normal, demikian pula bau tidak sedap yang keluar darinya melalui anus (kentut). Setiap hari rata-rata kita memproduksi 0,5 -1,5 liter gas di perut dan kentut 10 kali. Bau busuk kentut disebabkan oleh bakteri usus, yang menghasilkan gas berisi belerang. Berapa jumlah udara di dalam usus yang membuat kembung berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang sudah merasakan gangguan dengan jumlah kecil gas dalam perut, yang lainnya tidak sesensitif itu.Jade's bellyphoto © 2008 Sergio Feria | more info (via: Wylio) Penyebab
Perut kembung dapat disebabkan oleh masuk angin (aerophagia) atau karena usus membuat banyak gas. Pada kebanyakan kasus, perut kembung tidak berbahaya dan disebabkan oleh pola makan yang buruk. Makan terburu-buru menyebabkan produksi gas usus lebih banyak dari biasanya. Jenis makanan/minuman tertentu seperti minuman bersoda, kopi, ubi jalar, durian, kubis, bawang, buah mengkal, makanan terlalu berlemak atau terlalu manis dapat menyebabkan perut kembung. Stres dan kecemasan juga bisa mengakibatkan perut kembung. Pada kasus yang jarang, perut kembung dipicu oleh alergi/intoleransi obat dan makanan serta penyakit seperti dispepsia, gangguan pankreas, dan sembelit. Diagnosis Diagnosis perut kembung dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter mungkin menanyakan adanya masalah lain seperti sakit perut, muntah, mual, diare atau sembelit serta kebiasaan dan pola makan. Selain itu, dokter dapat memeriksa suara usus dengan stetoskop. Bila dia menduga penyebab perut kembung adalah penyakit, penyelidikan lebih lanjut dilakukan. Hal ini mencakup, misalnya, pemeriksaan ultrasound (sonografi) perut, tes feses atau tes alergi/tolerasi makanan, misalnya tes toleransi laktosa. Perawatan Perut kembung yang terjadi tanpa gejala lain tidak memiliki signifikansi klinis dan sembuh dengan sendirinya. Beberapa hal berikut dapat membantu mencegah dan menghilangkan kembung: Lakukan 7 kebiasaan makan yang memudahkan pencernaan. Makanlah jenis makanan yang mudah dicerna. Hindari berlebihan mengonsumsi makanan seperti bawang, kubis, buah mentah/mengkal, ubi jalar, kopi, cokelat, dan goreng-gorengan. Hindari terlalu banyak mengonsumsi kopi dan minuman bersoda. Lakukan olah raga ringan. Gerakan olahraga merangsang pergerakan usus. Cobalah setidaknya berjalan-jalan ringan seusai makan. Lakukan pengobatan di rumah seperti menempelkan botol berisi air hangat ke perut atau menggosokkan balsam dan minyak gosok . Mengerik (kerokan) dapat membantu mengeluarkan gas dari perut dengan memperlebar pori-pori kulit. Untuk perut kembung yang persisten, obat dapat membantu. Obat antifoam dapat menghilangkan gelembung gas dalam usus dan memungkinkan udara keluar melalui kentut. Perut kembung yang berkaitan dengan kram perut dapat terbantu dengan antikonvulsan. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter bila akan meminumnya. Jika kembung disebabkan oleh penyakit usus, pengobatannya harus menghilangkan penyakit yang mendasarinya.

Tiga kekuatan vital persalinan