Setidaknya ada 7 jurus mencegah terjadinya kram otot atau langkah-langkah untuk menghindari kram otot yang dapat Anda lakukan berikut ini :
Jangan makan terlalu berat sebelum berolahraga, karena makanan tinggi kalori akan membuat tubuh mengalirkan darah ke sistem pencernaan terlebih dahulu untuk membantu proses pencernaan makanan. Sementara itu, saat mulai berolahraga, darah akan ditarik dari perut dan dialirkan menuju otot, sehingga proses pencernaan akan terganggu dan menimbulkan perasaan mual, sakit perut, bahkan muntah.
Sebelum memulai peregangan, berjalan atau bersepedalah secara ringan/santai selama 5-10 menit.
Seimbangkan durasi peregangan dengan intensitas latihan. Semakin tinggi intensitas latihan, semakin lama durasi peregangan yang Anda butuhkan. Untuk kaum muda, bisa dipilih latihan peregangan yang lebih intens. Sementara untuk kaum senior atau yang merasa tidak muda lagi, pilihlah latihan peregangan yang lebih ringan, namun perbanyaklah repetisi atau durasi latihannya.
Selama peregangan, pertahankan posisi sesuai dengan kelenturan tubuh Anda. Jika otot Anda cenderung kaku, pertahankan posisi selama 15-30 detik. Hal ini akan memperbaiki sirkulasi dan kelenturan tubuh, sekaligus mencegah cedera otot.
Selama latihan, jangan menyentak-nyentakkan otot, selain bisa menimbulkan kram, menyentakkan otot juga dapat membuat otot tertarik dan robek.
Saat latihan beban, jangan terlalu banyak menggunakan penahan, karena dapat meningkatkan risiko kram dan cedera otot.
Selesai berolahraga, selalu akhiri dengan pendinginan, agar tubuh kembali rileks, dan darah tidak tertarik secara tiba-tiba. Cobalah bersepeda santai, berjalan atau meregangkan tubuh selama sekitar 10 menit.
Read more: http://dokternasir.web.id/2011/09/7-jurus-mencegah-kram-otot.html#ixzz1ZYqI9HIy
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike
Tidak ada komentar:
Posting Komentar