Sabtu, 01 Oktober 2011
Mengapa Terjadi Kram Otot ?
Siapa yang belum pernah mengalami kram otot atau otot kejang, atau orang biasa menyebut kram urat ? Saya yakin siapapun pernah mengalaminya, baik sadar maupun tidak merasakannya. Ketika otot dirasakan menegang secara tiba-tiba, seolah ditarik dengan sangat kuat. Rasa nyeri tak tertahankan selama beberapa detik hingga beberapa menit, kemudian mereda. Namun sensasi tak nyaman terus terasa selama beberapa saat. Itulah ciri-ciri kram otot.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum membahas kram otot. Ada dua jenis pergerakan otot, yaitu pergerakan otot dinamis dan pergerakan otot statis.
Pergerakan otot dinamis terjadi saat otot-otot panjang – seperti yang terdapat di tungkai dan lengan – menegang dan berkontraksi, seiring dengan mengulur atau melenturnya sendi tubuh. Intinya, pergerakan otot dinamis lebih disebabkan karena tubuh kita hampir secara keseluruhan memang sedang bergerak.
Sedangkan pergerakan otot statis terjadi saat sendi-sendi tubuh tidak bergerak, namun ada satu atau beberapa otot menegang, misalnya saat mempertahankan posisi setengah jongkok, atau posisi tubuh menahan satu ruas otot atau lebih dalam keadaan menegang. Nah, biasanya kejang atau kram otot terjadi pada saat pergerakan otot statis ini.
Jelasnya, kram otot terjadi saat otot “dipaksa” berkontraksi dan menegang selama beberapa saat. Umumnya, kondisi ini tidak berlangsung lama, antara beberapa detik hingga 15 menit saja.
Lalu, mengapa bisa terjadi kram otot ? Menurut para ahli, setidaknya ada tiga alasan mengapa seseorang mengalami kram otot.
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Untuk menggerakkan otot, tubuh memerlukan elektrolit, terutama kalium dan natrium. Saat berolahraga, tubuh akan kehilangan cairan sekaligus elektrolit, sehingga timbullah kejang atau kram otot.
Masalahnya, banyak pelaku olahraga yang menganggap minum air dapat menambah bobot tubuhnya, sehingga mereka justru meminum obat dan minuman diuretik – yang dapat memicu keinginan berkemih – seperti kopi dan teh. Padahal, kebiasaan itu dapat membuat tubuh kekurangan cairan serius, dan meningkatkan risiko kram otot.
Lebih berbahaya lagi, otot-otot jantung juga bisa mengalami kram bila kadar elektrolit dalam tubuh tidak seimbang. Akibatnya, jantung bisa berhenti berdetak, dan berujung fatal.
Selain olahraga, cuaca panas juga membuat seseorang lebih cepat berkeringat, sehingga cairan dan elektrolit yang terbuang semakin banyak. Itu sebabnya, orang yang tinggal di lingkungan panas lebih rentan mengalami kram otot dibandingkan yang tinggal di lingkungan dingin, meskipun aktivitas fisik mereka sama.
2. Kurang pemanasan
Mereka yang tinggal di daerah dingin bisa juga mengalami kram otot apabila tidak cukup melakukan pemanasan sebelum berolahraga, karena otot cenderung kaku saat udara dingin. Itulah sebabnya, jangan terburu-buru masuk ke latihan utama. Ambil waktu lebih lama untuk mengendurkan otot, sehingga tidak mengalami kekejangan atau kram otot.
3. Keletihan otot
Jika Anda terlalu banyak memberikan tekanan fisik di otot, misalnya pada saat berolahraga dengan intensitas tinggi, otot juga akan menjadi letih, sehingga timbullah kram otot. Berbaring atau duduk di posisi yang tidak biasa untuk jangka waktu yang lama juga bisa menyebabkan otot letih.
Nah, sekarang sudah tahu kan mengapa bisa terjadi kram otot. Anda punya pengalaman lain ? Silakan sharing disini ya. Bagaimana cara mengatasi dan mencegahnya ? Nantikan posting berikutnya ya.
Read more: http://dokternasir.web.id/2011/09/mengapa-terjadi-kram-otot.html#ixzz1ZYoitHzh
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar